Perbandingan Perkerasan Jalan Kaku dan Perkerasan Lentur
Perencanaan perkerasan jalan merupakan salah satu tugas yang menantang dalam Engineer Transportasi. Perkerasan kaku dan perkerasan lentur merupakan dua jenis metode dari desain perkerasan jalan. Permukaan perkerasan harus tahan lama dan dapat menahan beban dari roda atau ban kendaraan.
Fungsi perkerasan di jalan raya adalah :
- Perkerasan lentur dan perkerasan kaku memliki kualitas yang baik untuk pengendara
- Tidak terlalu licin
- Gesekan yang dihasilkan antara ban dan jalan tidak mempengaruhi kendaraan
Perkerasan jalan lentur merupakan terbuat dari beberapa lapisan aspal atau beton aspal yang ada pada lapisan atas nya. Perkerasan menyalurkan beban kendaraan ke dalam perkerasan agar beban berkurang.
Baca Juga, Bagaimana cara menggunakan alat ukur Theodolite
Perkerasan Jalan Lentur :
- Menyalurkan beban dari lapisan atas ke lapisan bawah perkerasan
- Desain perkerasan sangat tergantung pada kekuatan tanah
- Stabilitas perkerasan lentur tergantung pada penyatuan agregat dan kohesi
- Umur perkerasan biasanya 15 tahun
Perkerasan jalan kaku dibuat dari beton semen yang diletakan di atas subbase. Beban disalurkan melalui lapisan perkerasan ke tanah dasar. Perkerasan kaku di buat dari beberapa ketebalan.
Baca Juga, Perbandingan antara Shear Wall dengan Kolom
Perkerasan Jalan Kaku :
- Perkerasan kaku memiliki kekuatan lentur yang cukup baik.
- Perkerasan kaku dapat menyalurkan beban ke area yang luas karena kekuatan lenturnya yang tinggi
- Ketebalan perkerasannya lebih kecil dari perkerasan lentur
- Umur biasanya sampai 30 Tahun
Baca Juga, Perbedaan Tipe-Tipe Balok
Perbedaan dari kedua Perkerasan tersebut :
Perkerasan Lentur | Perkerasan Kaku |
Menyalurkan beban dari butir ke butir | Tidak ada penyaluran beban |
Kekuatan rendah | Kekuatan tinggi |
Umur perkerasan rendah | Umur perkarasan panjang |
Tinggi biaya perbaikan | Rendah biaya perbaikan |
Rusak oleh oli dan bahan kimia | Kuat terhadap oli dan minyak |
One thought on “Perbandingan Perkerasan Jalan Kaku dan Perkerasan Lentur”